Takalar, MediaPATRIOT.CO.ID – Seperti pemberitaan yang tayang dari media ini sebelumnya mengenai Program Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO) melalui Kementerian Pertanian di Kabupaten Takalar yang mendapat sorotan tajam dari salah satu aktivis kembali mendapat tanggapan dari berbagai sumber.
Dari penilaian aktivis Minggu (03/01/2021) mengatakan, “Seharusnya dari lahirnya program ini perlu membangun sinergi antara pemerintah setempat seperti sosialisasi dampak lingkungan dan kegunaannya serta sumber sumber anggarannya dari mana supaya terkesan transparan dan merujuk ke UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP)” ucap Sainuddin Tuan Sore.
Ditambahkan, “Dari hasil yang terlihat dilapangan, kondisi sapi yang berjumlah 8 ekor nampak terindikasi tidak memenuhi spesifikasi dari segi ukuran yang berbeda beda, selain dari ke 8 sapi tersebut ada diantaranya yang nampak cacat di bagian mata dan itu perlu dipertanyakan termasuk bangunan kandangnya, apakah sudah sesuai dengan RAB ?, apalagi saat ini diduga bangunanya belum selesai termasuk pintu wc nya, dan kayunya seperti pintu utama diduga merupakan kayu kualitas kelas rendah” tutup aktivis Takalar tersebut.
Sementara itu, salah satu ibu rumah tangga yang diketahui warga sekitar dikonfirmasi di lokasi kandang mengatakan, “Program ini untuk kelompok tani yang berjumlah sapi 8 ekor ditambah pembangunan kandang, soal anggarannya saya kurang tahu betul karna yang urus itu keponakanku atas nama Hasrianti Zainuddin yang beralamat di BTN Bontomate’ne yang diketahui lama ikut di Bu Tita dari tahun 2017 lalu, jadi mungkin ini bantuan dari Pak Syahrul”, jawabnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Hasrianti yang awalnya menegaskan tidak berhak mempresentasekan ke awak media dengan alasan hanya bertugas menyampaikan laporan ke Dinas pertanian kini memberikan pernyataan, “Bantuan ini turun sudah sesuai prosedur melalui Dinas Pertanian Takalar, Saya hanya dampingi dalam hal pemberkasan dan ini tidak ada hubungannya dengan Bu Tita, saya memang pernah menjadi tim dari bu Tita saat Pileg lalu tapi setahu saya bantuan ini diminta melalui Dinas”, tulisnya melalui chat whatsaap pribadinya.
Ketua tim PHO yang dihubungi berkali kali melalui sambungan Whatssapp tapi tidak berdering dan belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai keterangannya. (*)