Diduga Program UPPO Dari Kementan Tidak Sesuai Spesifikasi dan Minim Sosialisasi di Takalar, Pengelola Catut Nama Politisi (Berita MPI)

Takalar, Program Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO) melalui Kementerian Pertanian di Kabupaten Takalar menjadi perbincangan hangat oleh kalangan masyarakat dan aktivis di Takalar.

Beberapa insan Pers yang didampingi aktivis saat berkunjung ke lokasi kelompok penerima asas manfaat program UPPO menilai pelaksana memberikan cerminan atas indikasi bobroknya pengelolaan anggaran negara.

Salah satu aktivis di lokasi Minggu (03/01/2021) mengatakan, “Seharusnya dari lahirnya program ini perlu membangun sinergi antara pemerintah setempat seperti sosialisasi dampak lingkungan dan kegunaannya serta sumber sumber anggarannya dari mana supaya terkesan transparan dan merujuk ke UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP)” ucap Sainuddin TS.

Ditambahkan, “Dari hasil yang terlihat dilapangan, kondisi sapi yang berjumlah 8 ekor nampak terindikasi tidak memenuhi spesifikasi dari segi ukuran yang berbeda beda, selain dari ke 8 sapi tersebut ada diantaranya yang nampak cacat di bagian sekitar kelopak mata dan itu perlu dipertanyakan termasuk bangunan kandangnya, apakah sudah sesuai dengan RAB ??” tutupnya.

Sementara itu, pihak yang mengakui dirinya mengelola atau bagian dari kelompok yang berada di kandang tersebut dikonfirmasi mencatut salah satu nama politisi, “Iye, ini diperuntukkan untuk kelompok Pasuleyang 2 pak, jumlah sapi keseluruhan 8 ekor ditambah pembangunan kandangnya yang dikerjakan sebulan yang lalu, lebih jelasnya kita telfon Hasrianti karna dia yang dampingi melalui jalur ibu Tita untuk dapat merealisasikan program ini dari kementerian” singkat ibu rumah tangga tersebut.

Melalui sambungan panggilan suara Whatssapp, Hasrianti menegaskan, “Betul itu program UPPO dari Kementerian Pertanian untuk kelompok Pasuleyang 2, terkait jumlah anggaran saya merasa tidak berhak mempresentasekan ke kita karna tugasku hanya menyampaikan laporan ke dinas pertanian, lebih jelasnya hubungiki pak kabid selaku ketua tim PHO” pungkasnya.

Ketua tim PHO yang dihubungi berkali kali melalui sambungan Whatssapp tidaak terhubung dan tidak berdering. (*)