Kota Bekasi, MPI
Kalender tahun 2020 baru saja berakhir dan berganti kalender baru tahun 2021. Beragam kisah dan warta yang terjadi dan terkabar menjadi konsumsi publik yang tersiar sepanjang tahun.
Namun, hingga penghujung tahun 2020 ini, perhatian publik masih terkonsentrasi terhadap masalah pandemi Corona yang menyerang sejak 2 Maret 2020 lalu. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun.
Sejauh ini sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka menuntaskan penyebaran virus Covid-19. Tapi nyatanya, pandeni Corona masih menjadi permasalahan yang akhirnya menimbulkan banyak dampak negatif bagi pemerintah maupun masyarakat.
Suka atau tidak suka, masalah pandemi Corona yang berkepanjangan, pada akhirnya berpengaruh juga terhadap penyerapan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan saluran air. Masyarakat pun harus bersabar menanti terealisasinya usulan mereka yang membutuhkan program pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk lingkungan mereka masing-masing.
Hanya sebagian kecil usulan pembangunan yang terealisasi dengan tingkat penyerapan anggaran yang memang minim. Itu pun hanya pembangunan infrastruktur dengan pagu anggaran yang relatif kecil.
Terkait permasalahan ini, angin segar nampaknya masih berpihak kepada masyarakat yang berdomisili di wilayah Kecamatan Bantargebang. Dengan adanya dana Kompensasi Sampah TPST Bantargebang dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, masyarakat masih bisa menikmati beragam hasil pembangunan infrastruktur yang dikelola pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di masing-masing kelurahan.
Salah satu wilayah yang ikut menyerap dana Kompensasi Sampah ini adalah Kelurahan Ciketingudik. Meski tetap diterpa isu pandemi Corona, pembangunan infrastruktur tetap berjalan mellaui program fisik yang dikelola LPM Ciketingudik.
Dalam obrolan santai beberapa waktu lalu, Ketua LPM Ciketingudik Salim Samsudin mengakui adanya dana Kompensasi Sampah TPST Bantargebang sampai saat ini masih menjadi primadona dalam rangka membangun infrastruktur di lingkungan masyarakat. “Harus kita akui, imbas pandemi Corona juga berdampak dari lambannya laju pembangunan, dan untungnya di sini masih ada dana Kompensasi Sampah yang bisa dikelola untuk pembangunan infrastruktur yang tidak tercover oleh APBD Kota Bekasi,” ungkapnya.
Salim lalu menyebut sedikitnya sudah 70 item hasil pembangunan jalan atau saluran air yang terlaksana selama tahun 2020. Ditambah lagi dengan pembangunan atau perbaikan sarana ibadah dan olahraga yang menyerap alokasi anggaran bantuan sosial dari Kompensasi Sampah ini.
“Selain program fisik, kami juga merealisasikan usulan masyarakat untuk kegiatan kemasyarakatan atau pembangunan sarana ibadah dan olahraga, atau balai pertemuan warga, melalui alokasi bantuan sosial. Dengan bantuan sosial ini, kegiatan pembangunan menjadi lebih berwarna, tidak melulu soal pembangunan infrastruktur,” papar Salim.
Salim memaklumi tentang minimnya penyerapan dana APBD Kota Bekasi untuk pembangunan infrastruktur di wilayah Kelurahan Ciketingudik. “Ya mau bagaimana lagi, kondisi masih pandemi Corona, kami maklum karena pastinya berimbas terhadap pendapatam daerah. Pendapatan minim, pembangunan juga minim,” katanya.
Salim berharap kondisi berubah menjadi lebih baik seiring upaya yang dilakukan pemerintah secara terus-menerus untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19. “Siapa pun pasti berharap virus Covid-19 dapat ditanggulangi sampai tuntas, ekonomi masyarakat semakin pulih, dna pendapatan daerah kembali stabil untuk digunakan sebagai modal pembangunan di wilayah Kota Bekasi ini,” pungkasnya. (Mul)