MAKASSAR, MediaPATRIOT.CO.ID – Saat ini Indonesia sudah mendapatkan 3 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac dalam bentuk jadi. Vaksin COVID-19 Sinovac juga telah diedarkan ke seluruh provinsi di Indonesia.
Anggota DPR RI Hamka B Kady mengatakan, pelaksanaan vaksinasi gratis menyerap anggaran yang tidak sedikit. Sehingga ia meminta masyarakat, khususnya di Sulawesi Selatan untuk mensukseskan giat ini demi kebaikan bersama.
Untuk diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan anggaran awal untuk program vaksinasi gratis sebesar Rp 73 triliun. Pemerintah juga masih memiliki sisa lebih anggaran (SILPA) tahun 2020 yang sebesar Rp 47,07 triliun yang digunakan untuk vaksinasi.
“Program vaksinasi tidak sedikit anggarannya. Oleh karena kita semua harus mensukseskan program ini. Agar kita bisa bangkit dari krisis kesehatan dan krisis ekonomi,” terang Hamka B Kady (HBK) saat menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Makassar, Rabu (03/02/2021).
Selain itu, pada kesempatan tersebut, kader Partai Golkar itu juga menyinggung program Padat Karya dari mitra komisi V kementerian PUPR seperti BPSP, P3TGAI dan PISEW akan dilanjutkan untuk direalisasikan tahun ini.
HBK menuturkan, program bedah rumah merupakan salah satu program pemerintah melalui Kementerian PUPR yang diturunkan atas aspirasi Anggota Komisi V DPR RI untuk membantu masyarakat kurang mampu yang mendiami rumah tidak layak huni (RTLH).
Ia berharap program ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang berhak menerima untuk memperbaiki kualitas rumah dari RTLH menjadi rumah yang layak untuk dihuni.
“BSPS ini adalah bantuan pemerintah melalui aspirasi saya di DPR. Mudah-mudahan dapat dimanfaatkan dengan baik. Memang seluruh Indonesia itu mendapat bantuan ini dari pemerintah, termasuk di Sulawesi Selatan,” paparnya.
Tak lupa ia juga memberikan pemahaman terkait empat pilar kebangsaan yaitu, Pancasila, Undang-undang Dasar Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Ia mengatakan, Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan keseharian oleh seluruh komponen yang ada. Pancasila adalah ruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
”Nilai-nilai yang ada pada Pancasila tidak ada yang bertentangan dengan norma-norma yang hidup di masyarakat. Namun, ketika ada masyarakat yang bertanya mengapa masih banyak yang kurang sejahtera, maka itu bukanlah kesalahan dari Pancasila sebagai sebuah ideologi. Akan tetapi, itulah harapan Pancasila bagaimana bangsa ini terus berbenah diri dan salah satunya yang harus diperhatikan untuk diinternalisasikan adalah keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia,” jelas Anggota DPR RI Komisi V tersebut. (*)