Jakarta, 9 Februari 2021 – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan, Kementerian Perdagangan akan terus membantu para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar ekspor. Kemendag akan terus membantu UKM agar lebih kompetitif sehingga dapat menembus pasar ekspor negara tradisional dan nontradisional. Hal ini disampaikan Wamendag dalam seminar web (webinar) Research Talk 2021 dengan tema ‘Refleksi dan Pemulihan Kinerja Perdagangan Indonesia’ yang diselenggarakan hari ini, Selasa (9/2).
“Saat ini Indonesia sedang bertransformasi dari negara eksportir barang mentah dan setengah jadi, menjadi negara eksportir barang industri dan industri berteknologi tinggi. Beberapa sektor yang konkret menunjukkan transformasi tersebut antara lain pada ekspor komoditas besi baja; kendaraan bermotor; serta perhiasan yang memberikan tingkat upah yang cukup tinggi dan melibatkan banyak UKM Indonesia,” terang Wamendag. Saat ini, lanjut Wamendag, perlu dilakukan langkah bersama dalam mengidentifikasi produk-produk UKM yang akan diangkat ke pasar internasional. Disamping juga diperlukan berbagai kegiatan serta langkah-langkah peningkatan kualitas dan performa produk-produk UKM dalam negeri tersebut.
“Dengan identifikasi yang cermat dan dilakukan bersama seluruh pemangku kepentingan, diharapkan kita dapat mengembangkan berbagai produk UKM potensial agar bisa berjaya di pasar global,” ujar Wamendag. Selain itu, Wamendag juga melihat peluang yang menjanjikan di sektor gim daring (online game). Peluang ini didorong oleh platform digital dalam negeri yang tumbuh posisif di tahun 2020. Dalam gim daring, banyak peluang yang dapat diisi oleh para pelaku usaha yang didukung sumber daya manusia Indonesia yang kompeten dalam memproduksi gim tersebut. “Ke depannya, platform digital akan terus meningkat dan itu harus kita manfaatkan dengan memasuki berbagai peluang yang ada, termasuk pasar gim daring.
Tentunya hal tersebut perlu didukung dengan promosi dan komersialisasi yang tepat,” ungkap Wamendag optimis. Terkait pemulihan perdagangan luar negeri, Wamendag menjelaskan, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, tahun ini Kemendag akan mengakselerasi penyelesaian berbagai perjanjian perdagangan yang sedang berlangsung. Beberapa perjanjian tersebut di antaranya Indonesia-European (Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA), Indonesia-Turkey CEPA, Indonesia-Pakistan TIGA, ASEAN Economic Community (AEC), dan Indonesia-Bangladesh (Preferential Trade Agreement/PTA). “Perjanjian perdagangan dapat memperluas akses pasar dan memberikan manfaat yang terintegrasi, serta mampu menaikkan posisi tawar Indonesia di pasar internasional. Selain itu, perlu diingat pula bahwa Indonesia juga memiliki posisi strategis sebagai hub ke negara Asia Tenggara lainnya,” jelas Wamendag. Wamendag juga mengapresiasi kinerja para perwakilan perdagangan di luar negeri, baik Atase Perdagangan maupun Indonesian Trade Promotion Center yang turut melakukan sosialisasi seputar kebijakan perdagangan Indonesia.
Para perwakilan perdagangan di luar negeri dinilai sangat membantu dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti penyuluhan bisnis, pendampingan buyer, dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching). Lebih lanjut, dalam webinar ini, Wamendag kembali mengingatkan untuk terus menggunakan produk dalam negeri di setiap kesempatan yang ada. Menurutnya, pemerintah melalui program Bangga Buatan Indonesia akan terus mendorong masyarakat untuk mendukung produk dalam negeri dengan membeli dan menggunakan produk-produk dalam negeri, khususnya produk UMKM Indonesia. Webinar Research Talk 2021 adalah kegiatan diseminasi hasil analisis bidang perdagangan yang diselenggarakan Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan.
Acara dihadiri sekitar 400 peserta dari berbagai kalangan dengan menghadirkan narasumber para peneliti, analis kebijakan, dan analis perdagangan BP3. Webinar ini membahas hasil-hasil analisis di sektor perdagangan dalam negeri, luar negeri, dan di bidang kerja sama perdagangan internasional. Dalam webinar kali ini BP3 mendesiminasikan 19 hasil analisis terpilih pada 2020. Hasil analisis tersebut di antaranya Analisis Dampak Impor Daging Terhadap Harga Daging Dalam Negeri, Analisis Optimalisasi Tertib Niaga Dalam Rangka Menurunkan Nilai Impor, Analisis Evaluasi Sistem Pendistribusian Pupuk Bersubsidi, Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Perdagangan Luar Negeri, Analisis Market Power Produk Ekspor Indonesia ke Negara Akreditasi, Analisis Biaya dan Manfaat ASEAN Agreement on Electronic Commerce, dan Analisis Potensi Kerja Sama Perdagangan Indonesia-India.
Menurut Kepala BP3 Oke Nurwan, webinar ini diharapkan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat yang memerlukan informasi terkini di bidang perdagangan. “Hasil-hasil kajian BP3 selalu dinantikan dan menjadi dasar pertimbangan penting bagi perumusan kebijakan di Kemendag. Diseminasi hasil kajian hari ini merupakan upaya BP3 agar kajian yang telah dilakukan dapat diketahui dan dimanfaatkan seluruh pihak sehingga kita bersama-sama dapat bersinergi meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia,” pungkas Oke.
Selama tahun 2020, BP3 telah menghasilkan 64 rekomendasi hasil analisis beserta forum diskusi, yang terdiri dari 20 rekomendasi bidang perdagangan dalam negeri, 30 rekomendasi bidang perdagangan luar negeri, dan 14 rekomendasi bidang kerja sama perdagangan internasional.