Kota Bekasi, MPI
Aksi kepedulian digiatkan jajaran pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, dalam meringankan beban penderitaan masyarakat yang terdampak bencana banjir. Bantuan berupa nasi bungkus dan air mineral didistribusikan ke lima lingkungan RW yang terendam banjir yang terjadi Sabtu (20/2) lalu.
Selain membagikan bantuan, jajaran LPM Ciketingudik juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir untuk mengetahui faktor penyebab banjir. Ternyata bukan hanya penataan saluran air, penyebab terjadinya banjir di Ciketingudik ini membutuhkan beberapa solusi agar bencana banjir tidak menjadi tamu langganan yang datang tiap musim penghujan.
Ketua LPM Ciketingudik Salim Samsudin menjelaskan butuh lima solusi yang harus dilakukan untuk menanggulangi bencana banjir saat musim penghujan tiba. “Kami sudah keliling lokasi-lokasi banjir di RW 01, RW 02, RW 03, RW 04 dan RW 07, ya sambil membagikan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir,” ujarnya, Senin (22/2).
Secara keseluruhan, Salim menyebut penyebab banjir akibat debit air yang sangat tinggi yang datang dari arah Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan wilayah Ciketingudik. “Sehingga saluran air yang ada bahkan folder air pun tidak mampu menampung kiriman air dari Bogor,” tegasnya.
Menurut Salim, setiap lokasi banjir membutuhkan solusi penanganan yang berbeda agar banjir tidak lagi melanda lingkungan pemukiman warga. “Kami mencatat ada lima solusi yang diharapkan bisa mencegah banjir. Salah satunya memperbanyak biopori atau lobang resapan air,” ulas dia.
Selain itu, Salim mengungkapkan perlunya pembangunan tanggul Kali Ciketing di RW 07 yang merupakan batas wilayah Ciketingudik dengan Kabupaten Bogor. “Termasuk normalisasi Kali Ciketing yang sudah menyempit, perlu dilakukan agar saat musim hujan, aliran air tidak sampai luber ke jalan dan pemukiman warga,” paparnya.
Salim juga mengungkapkan pentingnya pembuatan sodetan dari Jalan PP dan Jalan TPST Bantargebang yang mengarah ke Kali Cileungsi sehingga aliran air tidak terfokus menuju folder air saja. “Ya kalau semua aliran air diarahkan ke folder air, pastinya tidak akan sanggup menampung debit air, terutama saat musim hujan, makanya sebagian aliran air harus bisa diarahkan ke Kali Cileungsi,” katanya.
Terakhir, kata Salim, masyarakat berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memoerluas areal folder air sesuai siteplan awal. “Ya awalnya kan luas folder air mencapai 9 hektar, saat ini yang terbangun belum sampai segitu luasnya, makanya harus diperluas lagi agar bisa menampung debit air lebih banyak,” ungkapnya.
Salim memahami, untuk nerealisasikan semuanya membutuhkan anggaran yang besar. Karena itu pihaknya siap membantu merealisasikan beberapa solusi penanganan banjir sesuai kemampuan anggaran Dana Kompensasi Sampah TPST Bantargebang yang dikelola LPM Ciketingudik.
“Ya memang butuh anggaran yang tidak sedikit. Tapi akan lebih baik jika dilaksanakan secara bertahap. Kami di lembaga siap membantu kok merealisasikan sesuai kemampuan anggaran juga, toh ini demi masyarakat Ciketingudik agar terhindar dari bencana banjir,” ujar Salim mengakhiri perbincangan. (Mul)