Kota Bekasi, MPI
Hari kelima pasca-bencana banjir yang terjadi Sabtu (20/2) lalu, kesibukan di dapur umum Tim Penggerak PKK (PKK) Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, masih saja terlihat. Kondisi ini selaras dengan bantuan bahan makanan dari para donatur yang terus berdatangan untuk para korban banjir.
Sekedar diketahui, bencana banjir yang melanda Kota Bekasi juga menyasar kawasan pemukiman di wilayah Kelurahan Pengasinan. Banjir parah sampai merendam rumah terjadi di Pondok Hijau Pernai, Taman Narogong, dan Bumi Bekasi Utara.
Lurah Pengasinan Juhasan Antosuseno menjelaskan kondisi saat ini terkait aktifitas warga pasca-bencana banjir. “Banjir memang sudah surut, namun lumpur dan kotoran sisa banjir masih mengotori rumah-rumah warga,” ujarnya, Rabu (24/2) sore.
“Masyarakat belum sepenuhnya bisa beraktifitas ke luar rumah karena masih sibuk membersihkan rumah mereka dari kotoran dan lumpur yang terbawa banjir kemarin. Banyak juga warga yang belum bisa memasak karena peralatan memasak mereka juga tak luput dari kotoran sisa banjir,” papar Juhasan.
Untuk membantu warga korban banjir, Juhasan menyatakan, para pengurus TP PKK Pengasinan kemudian membuat dapur untuk menyediakan makanan siap santap. “Alhamdulillah sampai hari ini, aktifitas dapur umum yang dibuat ibu-ibu PKK masih berjalan, setiap hari menyediakan 300 paket nasi bungkus yang kemudian kami distribusikan ke lokasi yang kemarin terendam banjir,” katanya, saat didampingi Ketua TP PKK Kelurahan Pengasinan, Sri Murni.
Juhasan lalu bersyukur karena banyak pihak yang berempati dengan menyalurkan bahan makanan ke dapur umum. “Hari ini ada bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan Kota Bekasi berupa daging, untuk selanjutnya diolah menjadi menu makan siap santap, dan akan kami distribusikan untuk korban banjir, dan saya memastikan menu makan yang kami kirim untuk korban banjir adalah makanan bergizi,” ulas dia.
Juhasan menastikan ketersediaan logistik untuk kebutuhan dapur umum masih aman untuk satu pekan ke depan. “Selama masyarakat korban banjir belum bisa melakukan aktifitas memasak, maka dapur umum akan tetap disiagakan,” pungkasnya. (Mul)