Kota Bekasi, MPI
Kalangan umat nasrani yang tergabung dalam Forum Umat Nasrani Bagi Kota Bekasi (Forbakti) kembali melakukan aksi kepedulian dengan berkeliling membagikan nasi bungkus untuk masyarakat yang membutuhkan. Kali ini, aksi berbagi yang bertajuk M5000 ini menyasar wilayah Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi, yang dilakukan pada Rabu (3/3).
Dalam aksi tersebut, para pengurus Forbakti Kecamatan Pondokmelati berkeliling sambil memberikan makanan siap santap secara gratis. Sebanyak 125 paket nasi bungkus dibagikan sebagai menu makan siang bagi kalangan dhuafa, tukang parkir, pengemudi ojek online (Ojol), dan para pemulung.
Terlihat ikut sibuk membagikan paket nasi bungkus, antara lain Ketua Umum Forbakti Kota Bekasi Pdt Djajang Buntoro, M.Th, bersama Ketua Forbakti Kecamatan Pondokmelati Pdt Eri Silvakari dan Wakil Ketua Forbakti Kota Bekasi Pdt Adrian Soroinsong.
Rasa terima kasih disampaikan sejumlah kalangan masyarakat setelah menerima manfaat aksi kepedulian yang digiatkan Forbakti ini. Amru (44), salah seorang tukang parkir di sebuah swalayan, mengungkapkan tasa syukurnya atas berkah yang diterimanya.
“Alhamdulillah masih ada yang peduli dengan kami. Semenjak Corona datang, kami sebagai warga kalangan bawah sangat merasakan sekali dampaknya. Makin sulit makin terjepit. Terima kasih Forbakti,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Forbakti Kota Bekasi Pdt Djajang Buntoro, M.Th menjelaskan aksi M5000 ini merupakan bentuk kepedulian umat nasrani dalam rangka membantu masyarakat terdampak pandemi Corona yang berkepanjangan. “Kami menargetkan 5.000 paket nasi bungkus siap santap yang akan kami bagikan secara bergilir dan bertahap untuk para pekerja informal yang memang terdampak penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Untuk menghindari penyebaran baru virus Covid-19, Djajang menyatakan pihaknya tidak mengundang masyarakat saat pembagian paket nasi bungkus yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa. “Justru kami yang berkeliling menemui warga, kami bagikan dan kami langsung bergerak lagi, sehingga tidak terjadi kerumunan,” ujarnya.
Djajang mengakui sasaran aksi sosial yang dihelatnya ini memang untuk kalangan pekerja informal yang ditemui di jalan. “Kami melihat perjuangan para pekerja informal ini secara langsung. Mereka berjuang demi menafkahi keluarga dengan bekerja di jalan yang tentunya beresiko tinggi, dan saat pandemi melanda negeri ini, mereka yang sangat merasakan langsung dampaknya terutama dalam segi ekonomi keluarga yang pasti menurun drastis,” paparnya.
Djajang lalu menanggapi dengan santai jika ada kalangan masyarakat yang menuding aksi kemanusiaan yang dilakukan Forbakti sebagai ajang pencitraan belaka. “Ya kami senyumin aja, kami tidak akan berhenti melakukan aksi kepedulian hanya karena adanya cibiran orang, kami akan tetap memberikan kepedulian untuk masyarakat yang membutuhkan, dan ini sudah kami lakukan bukan hanya slogan semata,” tegasnya.
Selain itu, Djajang menyampaikan pesannya kepada seluruh pengelola gereja yang tergabung dalam Forbakti agar senantiasa aktif memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. “Jika diibaratkan bunga, gereja yang aktif dan giat melaksanakan kegiatan sosial atau aksi kepedulian akan memancarkan aroma harum mewangi, dan akan dikenal baik oleh kalangan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Terakhir Djajang berharap segala aktifitas yang dijalankan Forbakti memberikan manfaat positif bagi masyarakat. “Forbakti menjadi bagian dari masyarakat Kota Bekasi, dan Forbakti pasti akan merasa peduli jika ada masyarakat yang sedang kesusahan atau menderita terlebih lagi saat pandemi seperti sekarang ini,” pungkasnya. (Mul)