2 Bersaudara, Susan dan Lolita Penderita Saraf Tulang Sejak Lahir Butuh Bantuan Kita (MPI)

OKU SUMSEL, MEDIAPATRIOT ||Mengharukan dua orang kakak beradik mengalami cacat fisik kelainan Saraf Tulang ditinggal oleh ibu kandungnya.
Suzan (6) dan adiknya Lolita (4) anak dari Bpk Jamrul dan Ibu Sumayah asal desa sukamerindu kec Semidang aji kab.OKU tumbuh sebagai anak yang kurang beruntung, Karena mengalami kelainan saraf pada tulang.

Saat Awak media bersama pengurus Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) kabupaten OKU mengunjungi kontrakan tempat tinggal Bpk Jamrul di jl. Laya Ogan (jembatan Ogan 4) Kel.Tanjung baru kec.baturaja timur Kab. Ogan Komering Ulu, Selasa (23/03/2021).
Terlihat Suzan Hanya bisa terkulai lemas di pembaringan dengan beralasakan Spanduk Binner, tidak bisa berdiri, apalagi jalan. Bahkan tidak bisa berbicara.

Sedangkan adiknya Lolita setiap mau berjalan dengan posisi tertatih tatih, dia berusaha tegak berjalan dengan langkah yang lamban dan agak terhuyung huyung. Lolita mempunyai permasalahan pada tangan dan kaki kanannya yang sulit untuk digerakkan.
Ironisnya, orang tua Susan dan Lolita keluarga tak mampu, Ayahnya Jamrul hanya seorang buruh serabutan, jangankan biaya berobat, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja kesulitan. Akibatnya tidak mampu membiayai pengobatan Susan dan Lolita secara maksimal, Sedangkan Ibunya Sumayah pergi meninggalkan mereka.

Susan dan Lolita di ajak Ayahnya Selama 2 tahun di Baturaja pindah dari desa sukamerindu kec Semidang aji hidup dengan mengontrak berpindah pindah tempat. terakhir (sekarang) menumpang di rumah kontrakan kerabat ayahnya di jl. Laya Ogan Tanjung Baru kec.baturaja timur.
bpk Jamrul bercerita kepada Awak Media dan pengurus LPAI OKU, kedua anaknya Suzan dan Lolita menderita kelainan pada saraf tulang sejak lahir. dirinya hanya bisa berobat jalan, itupun ketika ada uang,atau ada bantuan dari pihak lain termasuk keluarga dekatnya.
Maklumlah, sambung pak Jamrul. Dirinya hanya bekerja serabutan, yang hanya cukup untuk makan terkadang banyak kurangnya.
Terkadang tidak bekerja sama sekali karena badan Suzan sering panas.
Diakui pak Jamrul, kalau Susan mempunyai kartu sehat dari pemerintah berupa Kartu Indonesia Sehat ( KIS) tapi itu setiap berobat tidak pernah dirawat dan masih memerlukan biaya. Untuk adik Susan, Lolita tidak ada sama sekali kartu sehatnya.

Keluarga Susan dan Lolita juga terdaftar
Sebagai Anggota Program Keluarga Harapan (PKH) Di desanya Sukamerindu kecamatan Semidang Aji, program pemberian bantuan sosial bersyarat oleh Pemerintah kepada keluarga miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat, hal ini di buktikan Pak Jamrul dengan menunjukkan buku tabungan dan kartu keluarga sejahtera berupa ATM bank Mandiri atas nama Istrinya Sumayah ibu Suzan dan Lolita.
Namun sayang, beberapa bulan yang lalu dibulan Januari 2021 pak jamrul tidak dapat melakukan pencairan dana bantuan dari pemerintah, menurut pak jamrul. diketahui dari pihak bank bahwa kartu ATM tersebut sudah terblokir, padahal waktu dicek dana ditabungan tersebut ada.

“Waktu ada pencairan mau diambil tidak bisa,lalu saya hubungi pihak bank. Waktu dicek dananya ada 1.700.000,- tapi tidak bisa diambil,kata pihak bank nomornya sudah diblokir,”ujar pak Jamrul sedih.
Waktu ngontrak di sukajadi, Pak jamrul ditemani ketua Rt di sukajadi sudah pernah melaporkan pemblokiran PKH ini dan sekaligus melaporkan anaknya yang lagi sakit ke kantor Dinas Sosial OKU, tapi sampai sekarang belum ada kelanjutannya.

“Sudah saya laporkan sama pak Rt sukajadi tempat saya kontrak Tempo hari ke dinsos,tapi sampai sekarang belum Ada kabar,”jelas pak jamrul.
Akhir dari pembincangan pak jamrul kepada awak media dan pengurus LPAI OKU, orang tua dari Suzan dan Lolita ini berharap agar PKH nya dapat aktif kembali karena ini sangat membantu meringankan beban dirinya dan keluarganya. Juga berharap ada pihak yang bisa membantu untuk kesembuhan anaknya.
“Saya hanya bisa berharap ada pihak yang bisa membantu biaya pengobatan. Saya yakin Suzan dan Lolita bisa sembuh dan kembali normal seperti sediakala,” pungkas bpk Jamrul penuh harap.

Hal yang sama disampaikan juga oleh Humas Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) OKU Sampurna saat dipinta tanggapannya oleh awak media didalam kunjunganya.” Semoga Pemerintah Kabupaten OKU dan lapisan masyarakat baik luar maupun dalam Kabupaten OKU dapat untuk membantu dan berbagi kasih sebagai bentuk empati atas kondisi kehidupan keluarga ini. (Hrm)
> Orangtua Suzan dan Lolita
Bpk Jumrul Effendi
No hp : +6285377108962.