Kota Bekasi, MPI
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi belum lama ini melakukan silaturahmi dengan kalangan tokoh masyarakat Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang. Sudah dapat ditebak, kedatangan Wali Kota langsung disambut dengan beragam Curhat (curahan hati) yang disampaikan masyarakat.
Curhat yang disampaikan masyarakat terkait usulan program pembangunan yang dibutuhkan lingkungan. Ada tiga aspirasi dari masyarakat Ciketingudik yang mendapat perhatian Wali Kota, yakni perluasan makam tradisional Manisin di RW 07, pembuatan sodetan dari Jalan PP menuju Kali Cileungsi, pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dan gedung serbaguna.
Respon positif ditunjukkan Wali Kota yang langsung meninjau lokasi areal makam tradisional Manisin dengan didampingi segenap pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Selain itu, Wali Kota juga meninjau lokasi rencana pembuatan sodetan untuk menanggulangi banjir saat musim hujan tiba.
Tentu saja respon cepat dan tanggap yang ditunjukkan Wali Kota Bekasi langsung menuai apresiasi dari segenap tokoh masyarakat. Bahkan pujian juga disanpaikan Ketua Lembaga Penberdayaan Masyarakat (LPM) Ciketingudik Salim Samsudin.
Menurut Salim, respon cepat Wali Kota ini sebagai wujud kepedulian seorang pemimpin masyarakat terhadap nasib dan kondisi masyarakat yang terdampak keberadaan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. “Ya Beliau pasti sangat konsens dengan nasib masyarakat disini yang sangat terdampak langsung akibat adanya TPST Bantargebang, dan alhamdulillah Beliau langsung merespon usulan masyarakat,” paparnya, Sabtu (8/5) malam.
Salim memaparkan setiap usulan yang disampaikan masyarakat pasti memiliki manfaat vital bagi lingkungan. Karenanya, Salim sepakat dengan harapan masyarakat agar ketiga usulan tersebut menjadi skala prioritas untuk bisa direalisasikan.
“Terkait perluasan makam Manisin memang masih dikelola secara tradisional tapi sudah tertata apik. Nah, saat ini kondisi lahannya sudah penuh sehingga perlu adanya perluasan areal karena memang mayoritas masyarakat Ciketingudik jika meninggal dunia akan dimakamkan di makam Manisin, tidak dimakamkan di TPU Padurenan,” ulas Salim.
Sementara terkait pembuatan sodetan, Salim menyatakan hal ini merupakan bagian dari upaya penanggulangan bencana banjir yang bisa saja terjadi ketika musim hujan tiba. “Saat ini masih mengandalkan folder air yang berfungsi menampung debit air yang tinggi saat musim hujan. Namun seiring pesatnya pembangunan dan berkurangnya areal resapan air, masyarakat tetap khawatir folder air yang ada tidak mampu lagi mrnampung curahan air hujan sehingga air tetap meluap ke lingkungan masyarakat, makanya masyarakat meminta solusi lain, yakni pembuatan sodetan yang bisa menjadi arah jalan air menuju Kali Cileungsi,” jelasnya.
Begitu juga dengan pembangunan sarana BLK dan gedung serbaguna yang diyakini Salim memberikan manfaat langsung untuk masyarakat Ciketingudik. “Setidaknya masyarakat disini menerima manfaat lain, bukan hanya menerima dana kompensasi, tapi juga ada upaya untuk peningkatan sunber daya manusia melalui pelatihan kerja sehingga layak untuk disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang beroperasional di wilayah Kelurahan Ciketingudik,” katanya.
Salim lalu berharap respon cepat yang ditunjukkan Wali Kota berbuah manis dengan terralisasinya ketiga usulan masyarakat tersebut. “Semoga ada kebijakan dari Pemkot Bekasi, entah melalui penyerapan anggaran dari Dana Bantuan DKI Jakarta atau melalui APBD Kota Bekasi murni,” ungkapnya.
Harapan senada juga disampaikan Ketua Karang Taruna Kecamatan Bantargebang Adis Saputra. “Besar harapan masyarakat agar usulan atau aspirasi bisa direalisasikan, apalagi masyarakat meminta langsung kepada Pak Wali Kota, semoga keinginan masyarakat terkabul,” ujarnya.
Adis juga memuji sikap Wali Kota yang menginginkan penyerapan Dana Bantuan DKI Jakarta bisa lebih maksimal dari sebelumnya untuk kebutuhan dan keperluan pembangunan lingkungan masyarakat. “Kami pun selaku masyarakat Kelurahan Ciketingudik sangat berharap penyerapan dana Bandek bisa lebih besar untuk kebutuhan pembangunan lingkungan. Masyarakat yang terdampak, ya masyarakat harus lebih menikmati manfaat Dana Bandek ini akibat adanya TPST Bantargebang,” pungkasnya. (Mul)