MPI -Kota Bekasi -Wakil Ketua DPC PDI-P Kota Bekasi bidang Ekonomi Kreatif dan Digital, Aldi Patria Oscha angkat bicara atas pemberitaan miring Wakil Walikota Bekasi yang dianggap enggan menemui jajaran pengurus DPC PKB Kota Bekasi,(2/6/21).
Diberitakan sebelumnya, DPC PKB Kota Bekasi mengadakan konfrensi pers, di mana pengurus yang dipimpin oleh Rizki Topananda ini merasa tersinggung karena gagal bersilahturahmi dengan Wakil Wali Kota Bekasi yang akrab disapa Mas Tri ini,ujarnya.
“Setelah adanya pemberitaan ini, saya coba konfirmasi langsung (ke Tri Adhianto), ternyata, realitanya hanya miss komunikasi, tapi teman-teman PKB tersinggung dan sampai mengadakan konfrensi pers, berlebihan,” terang Aldi .
Lebih lanjut, Aldi mengatakan seharusnya kita bersyukur memiliki pemimpin seperti Mas Tri. Karena kondisi saat itu, Mas Tri sedang menerima tamu dari masyarakat yang menghubunginya via Instagram.
“Saat itu, sebenarnya teman-teman PKB sudah dipersilahkan masuk menemui Mas Tri, tapi karena belum lengkap, pihak pengurus PKB enggan langsung masuk karena ada pengurus lain yang belum hadir (belum lengkap), karena setiap Senin dan Kamis itu pak Wakil (Tri Adhianto) menerima tamu dari masyarakat luas, banyak dan datang dari mana saja, untuk menghemat waktu maka dipersilahkan tamu lain terlebih dahulu menemui Mas Tri. Tamu yang dipersilahkan menemui itupun dari masyarakat, bahkan hanya janjian (komunikasi) via pesan di Instagram beliau. Sayang setelah tamu itu keluar, dan teman-teman PKB dipersilahkan masuk kembali sudah tidak ada, lagi di ruang tunggu” Aldi lanjut menjelaskan.
Menurutnya, sikap ini tidaklah fair, tidak menunjukan jiwa milenial yang selalu digembor-gemborkan oleh Rizki Topananda yang baru menjabat 2 bulan ini,ucapnya.
“Rizki (Ketua DPC PKB Kota Bekasi) ini kan ketua baru, dan yang saya dengar selalu menjual dirinya sebagai kaum milienial dan akan membawa perubahan bagi kaum milenial, namun sayang sikap partainya dengan mengadakan konfrensi pers tadi tidak menggambarkan seorang milenial yang memiliki sudut pandang dan prospektif luas,” lanjutnya.
Aldi juga mengingatkan, sesama kaum milenial, seharusnya sebagai anak muda mampu berfikir dan bertindak revolusioner, menghadirkan terobosan hal baru dan berdampak besar bagi masyarakat. Bukan malah sebaliknya,imbuhnya .
“Saya tidak tahu apa motifnya (atas pemberitaan ini), tapi yang pasti, kita sesama anak muda harus mampu hadir membawa perubahan yang baik bagi masyarakat. Kalau memang ingin mendapatkan perhatian, banyak hal positif yang bisa dilakukan, banyak permasalahan anak-anak muda di Kota Bekasi yang lebih urgent bisa dilakukan dibanding membuat kegaduhan. Hal paling sederhana contohnya adalah membersihkan orang-orang terdekat kita dari penyalahgunaan narkoba, dan banyak hal lainnya. Ayolah bro, jangan baperan, lebay dan alay. Ayo produktif,” tutup Aldi.
(Gon/Yd)