Kota Bekasi, MPI
Ajang pesta demokrasi Pemilu dan Pilkada serempak 2024 mendatang nampaknya menjadi ajang pertatungan yang berat bagi Partai Golkar di Kota Bekasi. Belum terlaksananya Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kota Bekasi dinilai menjadi sandungan bagi partai berlambang beringin ini untuk memanaskan mesin partai.
Hal ini diakui salah salah seorang sepuh Partai Golkar di Kota Bekasi H Yusuf Nasih. Menurut dia, Partai Golkar sudah kalah start dibandingkan partai lain yang sudah mulai menggerakkan mesin partai menuju perhelatan pesta demokrasi 2024 mendatang.
“Menurut saya, Golkar di Kota Bekasi sudah kalah start. Seharusnya Musda kelimas sudah dilaksanakan sejak tahun lalu. Sejak Pak Rahmat Effendi (mantan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi-red) habis masa jabatannya, harusnya langsung digelar Musda,” ungkap Yusuf Nasih saay diajak berbincang belum lama ini.
Politisi senior Partai Golkar yang populer disapa Yunas ini menambahkan, terlambatnya pelaksanaan Musda memberikan dampak negatif terhadap pergerakan partai. “Jika Musda sudah dilaksanakan, seluruh pengurus dan kader Golkar di Kota Bekasi bisa langsung melakukan konsolidasi internal untuk menguatkan barisan menghadapi ajang pesta demokrasi nanti,” katanya.
Terlebih lagi, Yunas juga mengakui ‘hawa panas’ yang menyelimuti tubuh Partai Golkar di Kota Bekasi akibat perbedaan dukungan terhafap figur Calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi yang akan bertatung dalam Musda nanti dikhawatirkan menimbulkan gesekan atau konflik internal di barisan akar rumput (grass root). “Boleh saja ada persaingan atau perbedaan pilihan, tapi jangan sampai terus meruncing yang akhirnya menurunkan citra Golkar di mata masyarakat, tapi saya yakin seluruh kader Golkar bisa saling menahan diri karena Golkar memiliki Panca Bhakti,” ulasnya.
Yunas sepakat pengurus dan kader Partai Golkar di Kota Bekasi harus bekerja ekstra menghadapi Pemilu dan Pilkada serempak. “Ini sangat berat, makanya kita harus benar-benar bekerja dan berjuang secara ekstta kalau mau menang di Pilkada nanti, tetap perkuat konsolidasi, tetap bergerak di masyarakat memberikan citra positif terhadap Partai Golkar,” tegas Yunas.
Meski diibaratkan Partai Golkar nasih terbelit benang kusut, namun Yunas optimistis partai ini akan bisa menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi. “Partai Golkar memiliki pengalaman, baik pengalaman dalam menyekesaikan setiap permasalahan juga memiliki pengalaman sebagai partai penguasa,” ucapnya.
“Makanya saya tetap menaruh harapan Partai Golkar di Kota Bekasi akan kembali solid setelah Musda digelar. Figur pemimpin yang terpilih nanti akan mampu merangkul kembali pihak-pihak atau kader-kader yang pernah berseberangan. Begitu juga, seluruh kader Golkar di Kota Bekasi akan berjuang bersama memenangkan Golkar. Tidak ada lagi gesekan, tidak ada lagi perbedaan, yang ada cuma satu yakni rasa kebersamaan,” pungkas Yunas mengakhiri perbincangan. (Mul)