Dampak PPKM Darurat Covid-19, Gus Shol Usul Pemkot Bekasi Gulirkan Bansos

Kota Bekasi, MPI
Pemerintah Kota (Penkot) Bekasi kembali mengeluarkan kebijakan untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19 yang terus meningkat. Mulai Sabtu (3/7) kemarin, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 diterapkan.
Adanya kebijakan ini tentunya memberikan dampak ekonomi dan sosial terhadap kehidupan masyarakat. Kebutuhan hidup yang terus meningkat menjadi tidak seimbang dengan keterbatasan masyarakat dalam menjalankan aktifitas dan pekerjaannya sehari-hari.
Kondisi masyarakat yang semakin terpuruk akibat penyebaran Covid-19 ini menjadi perhatian serius anggota DPRD Kota Bekasi H Sholihin. Untuk mengurangi dampak yang dirasakan masyarakat dalam menghadapi kebijakan PPKM Darurat Covid-19 ini, lelaki yang populer disapa Gus Shol ini mengusulkan agar Pemkot Bekasi menggulirkan program pemberian bantuan sosial (Bansos) berupa Sembako untuk masyarakat terdampak pandemi Corona.
“Terkait pemberlakuan kebijakan PPKM Darurat, saya sebagai Wakil Rakyat meminta kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk memberikan bantuan sosial berupa Sembako untuk masyarakat terdampak pandemi Corona,”ucap Gus Shol yang juga menjabat Ketua DPC PPP Kota Bekasi ini.
Selain itu, Gus Shol juga mengingatkan Pemkot Bekasi agar menyuplai kebutuhan obat-obatan serta vitamin agar masyarakat Kota Bekasi tetap terjaga imunitasnya di masa PPKM Darurat. “Suplai vitamin dan obat-obatan pun harus ikut diperhatikan, ini penting karena untuk menjaga kondisi kesehatan mereka selama PPKM Darurat,” tegas dia.
Gus Shol memprioritaskan masyarakat penerima Sembako dan vitamin adalah kalangan masyarakat pekerja serabutan yang tidak memiliki penghasilan tetap. “Prioritaskan juga untuk para guru ngaji yang ada di tiap lingkungan masyarakat karena mereka tidak memiliki penghasilan yang tetap,” ungkapnya.
“Kalangan pekerja serabutan dan guru ngaji ini sangat terdampak, dan semakin terpuruk. Secara otomatis selama penerapan PPKM Darurat, mereka praktis tidak memiliki penghasilan lagi,” ulas Gus Shol.
Terkait anggaran yang digunakan dalam pemenuhan program pemberian Sembako dan bantuan vitamin ini, Gus Shol menyatakan Pemkot Bekasi bisa menyerap anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang masih ada. “Karena ini sifatnya urgent atau darurat, dan memang dibutuhkan masyarakat Kota Bekasi. Saran saya, anggarannya ambilah dari anggaran Belanja Tidak Terduga,” ujarnya mengakhiri perbincangan. (Mul)