Kota Bekasi, MPI
Akhir-akhir ini animo masyarakat Kota Bekasi yang ingin menerima vaksin anti Covid-19 begitu meningkat drastis. Tak aneh jika terlihat masyarakat yang datang berbondong-bondong ke lokasi-lokasi yang menggelar vaksinasi massal.
Kondisi ini tentunya menjadi perhatian sejumlah pihak terkait kemungkinan terjadinya kerumunan massa saat adanya kegiatan vaksinasi massal. Begitu juga dengan pihak panitia penyelenggara yang harus bekerja ekstra dalam mengurai antian masyarakat agar tidak berkumpul menjadi satu kerumunan.
Menanggapi kondisi ini, anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Golkar Persatuan menyatakan, tingginya minat masyarakat yang datang ke lokasi vaksinasi massal merupakan bukti meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksin untuk mencegah ancaman paling berbahaya yang disebabkan oleh virus Covid-19. “Ya kuta harus merespon positif terkait meningkatnya animo masyarakat yang ingin divaksin,” katanya, saat menghadiri kegiatan vaksinasi massal yang digelar PMI Kota Bekasi di Pasar Alam, Perumahan Vida Bekasi, Kecamatan Mustikjaya, Jumat (27/8).
Sesuai dengan sasaran yang diharapkan pemerintah pusat, Uri menyatakan tingginya minat masyarakat ini menjadi sinyal positif dalam mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity. “Bahkan vaksinasi ini bukan hanya menjadi program pemerintah pusat, tapi juga program internasional untuk menumpas penyebaran Covid-19. Makin banyak masyarajat yang sudah menerima vaksin, makin cepat terwujud herd immunity seperti yang diharapkan pemerintah pusat,” tegas dia.
Meski demikian, Uri menyadari antusiasme masyarajat yang meningkat ini mengakibatkan masyarakat sering datang berbondong-bondong ke lokasi vaksinasi massal. “Masyarakat daatangnya bergerombol atau berbondong-bondong, bahkan kegiatan belum dimulai tapi sudah banyak masyarakat yang antri di lokasi vaksinasi massal,” katanya.
“Hal ini harus menjadi perhatian pihak penyelenggara agar tidak terjadi kerumunan. Selain itu juga menjadi pelajaran bagi masyarakat yang ingin datang ke lokasi vaksinasi massal agar tidak terlalu panjang antriannya,” papar Uri.
Uri lalu menghimbau kepada masyarakat agar datang ke lokasi vaksinasi massal sesuai jadwal yang sudah ditentukan pihak penyelenggara. “Waktu pendaftaran kan pihak penyelenggara sudah menentukan jadwalnya untuk masyarakat yang ingin divaksin, bisa berdasarkan RT atau RW, bisa berdasarkan nomor antrian. Tapi masyarakat masih lebih sering mengedepankan budaya ‘ingin dulu-duluan’ yang akhirnya menyebabkan terjadinya antrian yang panjang,” kata Uri.
Uri berharap meningkatnya minat masyarakat dapat diimbangi oleh meningkatnya disiplin masyarakat untuk mentaati jadwal pelaksanaan vaksin. “Masyarakat yang ingin divaksin sudah menunjukkan itikad baiknya untuk mendukung program pemerintah dalam rangka menanggulangi pandemi Covid-19, tapi masyarakat juga diharapkan bisa membantu tugas pihak penyelenggara kegiatan vaksinasi massal, minimal menghindari terjadinya antrian panjang atau menghindari kerumunan,” harapnya.
Harapan yang besar disampaikan Uri terkait sasaran program vaksinasi ini untuk melindungi masyarajat dari ancaman berbahaya virus Covid-19. “Semoga tidak ada lagi yang terpapar Covid-19, sehingga kesehatan dan ekonomi masyarakat bisa pulih kembali, dan masyarakat bisa beraktifitas secara normal,” pungkasnya. (Mul)