Eko Haris Sutopo Ketua GPM DKI Jakarta : Gerakan Pemuda Marhaenis Harus Mampu Menjadi Penyambung Lidah Masyarakat

Rabu, 29/9/2021. Acara Silahturahmi, Musyawarah, dan Diskusi Gerakan Pemuda Marhaein Prov. DKI Jakarta berlokasi di Jln Penataran 5,(Rumah Jokowi), Menteng, Jakarta Pusat.
Misi kita yaitu Gerakan Pemuda Marhaenis sebagai abdi rakyat sejati sesuai dengan lagunya “Marhaen Indonesia Bersatulah Segera”. Jadi Marhaenis itu kita memperjuangkan hak-hak kedaulatan dari bangsa yang selama ini mulai kelihatan sekali terhimpit. Kita bergerak meskipun dalam pergerakan ini kita banyak berkorban baik dari segi materi, waktu, dan sebagainya karena kita tidak mendapatkan apa-apa karena kita datang kesini karena hati.
Pengorbanan kita belum seberapa dibandingkan Pejuang-Pejuang bangsa yang telah tiada. Pergerakan kita tanpa pamrih. Kami berharap dengan terbentuknya nanti kepengurusan-kepengurusan tertata lagi di 5 wilayah seperti Kepulauan Seribu itu akan menjadi pergerakan kita. Bahwa pengurus ini akan menjadi penyambung lidah rakyat apa-apa yang terjadi di masyarakat kitalah sebagai penyambung lidahnya. Jangan sampai kita sebagai pengurus hanya papan nama saja. Cuma namanya saja tapi tidak ada apa-apanya.
Eko Haris Sutopo Ketua GPM DKI Jakarta menyampaikan bahwa “Sesuai dengan yang ada di AD/ART masih belum berubah visi kita itu adalah membangun generasi muda agar mengamalkan ajaran-ajaran ideologi dari Bung Karno yang memiliki sifat radikal revolusioner.  Yang mana ideologi ini harus diterapkan dalam praktek intinya itu. Juga organisasi Marhaenis ini harus mampu menjadi penyambung lidah masyarakat.”
Nanti setelah konggres barulah kita bisa lihat arahnya kemana yang pasti kita masih menjalankan amanah dari apa yang dititahkan oleh Bung Karno yaitu ajaran-ajaran Marhaenisme. Kita tidak beraffiliasi ke partai politik. Namun tetap kita ke partai yang berazaskan Marhaenisme itulah yang akan kita ikuti dan kita support.

Jadi untuk DKI Jakarta ini kita sekarang mulai berbenah dimana faktor-faktor yang bisa terdapat penyimpangan-penyimpangan daripada ajaran Bung Karno itu, itu tentu harus kita ada semacam teguran atau tindakan melalui organisasi ini. Yang mana sebetulnya Marhaenisme ini bisa diterapkan di semua lini. Sehingga di DKI sendiri karena di DKI ini beda dengan daerah-daerah yang masyarakatnya sangat plural atau beragam maka memang perlu ekstra hati-hati terhadap penerapan ajaran-ajaran yang dapat menyebabkan kesimpulan-kesimpulan yang salah karena adanya keragaman tadi.
Konggres untuk pemilihan Ketua Umum dari tanggal 5-7 direncanakan di Bali yang mana panitia dari pusat sudah menentukan tempat dan tanggalnya seperti itu. Namun sampai saat ini memang belum ada undangan resmi DPD maupun DPC. Tentunya nanti akan ada arahan dari DPP kira-kira figur yang pantas menjadi Ketua Umum GPM. Untuk calon Ketum GPM kita masih mencari dari tokoh-tokoh yang ada.
“Maka dari itu sebenarnya ajaran Marhaenis ini bisa diterapkan di kalangan milenial, kita juga tidak boleh kaku dengan cara-cara yang oldmind atau pemikiran-pemikiran lama. Azas tetap Marhaenisme tetapi yang bisa diterapkan dengan milenial. Bahkan zaman Generasi Z dengan pendekatan-pendekatan ke generasi milenial maupun generasi Z tadi selalu kita dengungkan melalui media sosial tentang kekayaan alam yang harus kita kelola.” Pungkasnya Bapak Eko Haris Sutopo (red Irwan)