Berjuang Bareng Warga Demi Zona Hijau, Ketua RW 08 Ciketingudik Berharap Tidak Ada Lagi Ledakan Baru Penyebaran Covid-19

Kota Bekasi, MPI
Pandemi Corona yang menyerang sejak Maret 2020 lalu menorehkan catatan kelam terhadap kehidupan masyarakat Kota Bekasi. Rasa panik dan was-was dirasakan masyarakat akibat cepatnya penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus Covid-19 ini.
Tak terkecuali bagi kalangan masyarakat RW 08 Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, yang juga merasakan kekhawatiran terhadap ancaman Covid-19. Bahkan ancaman virus Covid-19 ini sempat menimbulkan stigma negatif bagi masyarakat yang terkesan menjauhi dan mengasingkan warga atau keluarga yang positif terpapar Covid-19.

Hal ini dikatakan Ketua RW 08 Kelurahan Ciketingudik Rojali Rago saat diajak berbincang terkait catatan kelam kehidupan masyarakat saat diserang pandemi Corona. Menurut dia, kepanikan masyarakat terjadi ketika puncak penyebaran Covid-19 pada November 2020 hingga Desember 2020.
Saat itu, kata Rojali, terjadi gelombang pertama penyebaran Covid-19 di lingkungan RW 08 yang berada di kawasan perumahan Taman Rahayu Regency. “Ketika itu muncul cluster hajatan, yang diduga akibat adanya kegiatan hajatan yang digelar warga saat menikahkan anggota keluarganya, setidaknya tercatat 150 warga yang positif terpapar Covid-19 saat itu,” ujarnya.

Untuk menghindari bertambahnya penyebaran Covid-19, Rojali menyebut pihak pemerintahan bersama para tenaga kesehatan langsung melakukan beberapa langkah pencegahan dan penanganan. “Langsung melakukan tracking, dan saya bersama para ketua RT juga ikut melakukan pendampingan kepada pasien positif Covid-19 yang akan dirujuk ke rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,” katanya.
Selain itu, dirinya dibantu sejumlah pihak memberikan bantuan berupa Sembako dan lauk-pauk kepada keluarga yang menjalani isolasi mandiri (Isoman). “Kami berikan bantuan per tiga hari sekali sampai keluarga yang bersangkutan terbukti negatif atau tidak lagi terpapar Covid-19,” imbuh dia.

Selain membantu meringankan beban hidup keluarga Isoman, Rojali menyebut pemberian bantuan tersebut untuk menghilangkan stigma negatif di kalangan masyarakat terhadap keluarga Isoman. “Saya jelaskan kepada masyarakat, jangan menjauhi mereka yang terpapar, jangan kucilkan mereka, justru kalau bisa kita bantu mereka agar sabar dan tegar sehingga bisa membangkitkan daya tahan tubuh atau imunitas warga yang terpapar Covid-19,” paparnya.
Menurut Rojali, pihaknya sangat terbantu oleh kepedulian pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Ciketingudik yang diketuai oleh Salim Samsudin. “LPM sangat membantu kami dan membantu meringankan beban penderitaan keluarga Isoman, terutama dalam mensuplai bantuan Sembako selama pandemi Corona menyerang lingkungan kami,” ujarnya.
Setelah gelombang pertama serangan Covid-19 mulai mereda, Rojali menyatakan pihaknya tetap mensosialisasikan kepada masyarakat agar tetap mentaati protokol kesehatan guna menghindari penyebaran baru Covid-19. “Awal tahun 2021 kasus penyebaran Covid-19 sempat melandai, namun saya bersama para pengurus RT selalu menghimbau agar warga tetap mematuhi dan mentaati Prokes,” tegasnya.
“Gelombang pertama penyebaran Covid-19 pada November hingga Desember 2020 lalu sangat mempengaruhi kualitas kesehatan dan ekonomi masyarakat. Makanya sepanjang awal 2021, kesadaran masyarakat disini semakin tinggi dalam mematuhi Prokes, angan sampai lengah meski tidak ada korban meninggal dunia di RW 08 ini,” katanya.
 
Gelombang Kedua
Baru saja menarik nafas lega seiring menurunnya jumlah penyebaran Covid-19, masyarakat lingkungan RW 08 Kelurahan Ciketingudik kembali dibuat resah oleh virus Covid-19. Ketika bulan April 2021, angka penyebaran Covid-19 kembali meningkat, dan puncak gelombamg kedua terjadi pada Juni hingga Juli seiring perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Ketua RW 08 Ciketingudik Rojali Rago menyebut lebih dari 100 kasus penyebaran Covid-19 yang terdata saat itu. Bahkan, terdapat 3 warga positif terpapar Covid-19 yang akhirnya meninggal dunia.
“Satu kendala saat itu yang kami hadapi yakni keterbatasan mobil ambulans untuk mengantarkan warga yang positif Covid-19 ke rumah sakit agar dapat penanganan medis lebih lanjuta. Ditambah lagi dengan kondisi ruang rawat di sejumlah rumah sakit yang penuh oleh pasien Covid-19, sehingga banyak yang bertahan aisoman di rumah padahal kondisinya saat itu membutuhkan penanganan medis,” ulas Rojali.

Dilatarbelakangi oleh pengalaman tersebut, akhirnya masyarakat RW 08 Ciketingudik menggalang dana swadaya untuk pengadaan unit mobil ambulans. “Warga RW 08 kini akhirnya punya ambulans sehingga tidak perlu repot lagi jika ada warga atau anggota keluarganya yang sakit dan membutuhkan mobilisasi ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat,” imbuhnya.
Kembali, Rojali berterima kasih kepada pengurus LPM Ciketingudik yang ikut membantu dan mendukung pengadaan mobil ambulans tersebut. “Kami menyampaikan curhat warga kepada pengurus LPM Ciketingudik terkait kebutuhan mobil ambulans, dan ternyata pihak LPM mendukung bahkan memberikan bantuan,” ujarnya.

Beragam upaya yang dilakukan unsur pemerintah bersama segenap stakeholder yang ada akhirnya membuahkan hasil yang melegakan. Terhitung sejak pertengahan Agustus lalu, lingkungan RW 08 Ciketingudik dinyatakan zona hijau alias tidak ada lagi warga yang positif terpapar Covid-19.
“Pemerintah Kota Bekasi bersama unsur kepolisian, TNI dan para tenaga kesehatan berjibaku melakukan upaya penanggulangan Covid-19, misalnya melalui penerapan PPKM dan program vaksinasi massal yang gencar dilakukan tiap hari. Kami dari pengurus RW beserta para pengurus RT juga ikut dilibatkan dalam upaya tersebut demi melindungi masyarakat agat terhindar dari ancaman Covid-19,” katanya.
“Warga saat ini bisa menarik nafas lega karena lingkungannya terbebas dari penyebaran Covid-19 atau zero Covid-19. Kalau ditanya harapan kami, tentu saja kami dan seluruh warga sangat berharap pandemi Corona dapat ditanggulangi secara tuntas sehingga masyarakat bisa beraktifitas secara normal kembali, kesehatan pulih dan ekonomi masyarakat juga bangkit kembali,” pungkasnya. (Mul)