Kota Bekasi, MPI
Setelah melalui tahap pembangunan yang berjalan meski di masa pandemi Covid-19, akhirnya Kantor Sekretariat Forum Betawi Rempug (FBR) Koordinator Wilayah (Korwil) Kota Bekasi yang terletak di wilayah Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, diresmikan penggunaannya. Rasa syukur dan haru pun menyelimuti proses peresmian yang berlangsung Sabtu (20/11) sore ini.
Terlihat hadir dalam kegiatan ini, yakni Ketua Umum FBR se-Jabodetabek KH. Luthfi Hakim, Panglima FBR Sahrul Gozali, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, salah seorang tokoh Kota Bekasi H. Zaini dan Ketua Aliansi Ormas Kota Bekasi, H. Anwar Sadat.
Melalui sambutannya, Ketua Umum FBR se-Jabodetabek KH Luthfi Hakim menegaskan kemajemukan Ormas di Kota Bekasi harus memiliki tanggung jawab bersama dalam membangun Kota Bekasi yang lebih baik. Menurutnya, kemajemukan Ormas ini memiliki peluang yang bisa diraih jika dikelola dengan baik, yakni akan menjadi kekuatan bersama dalam menjaga kondusifitas. “Sedangkan jika kemajemukan tidak dikelola berpeluang membuat kehancuran dan ancaman bagi suatu pembangunan daerah,” imbuhnya.
Luthfi Hakim lalu menyampaikan pesan untuk keluarga besar FBR agar mewujudkan moderasi beragama dan moderasi organisasi. Moderasi beragama bisa dilakukan dengan mengedepankan nilai-nilai sosial dalam bermasyarakat.
“Hidup di Indonesia dengan kemajemukan yang ada harus menjadi keuntungan bukan perpecahan. Moderat artinya di tengah-tengah, tidak mengedepankan kekerasan dan ke ekstriman,” jelas Luthfi.
Selain itu, moderasi organisasi menurut Luthfi adalah mengedepankan sinergi dalam menjalankan organisasi. “Setiap warga FBR harus menjaga kerempugan ditengah masyarakat, mengedepankan kerjasana, berperilaku tanpa kekerasan dan ke ekstriman,” paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi H Rahmat Effendi menyatakan bersyukur atas perkembangan FBR yang kini memiliki sekretariat yang representatif. “Saya bangga sebagai orang Bekasi. FBR memang rempug,” tegasnya.
Tak lupa, Wali Kota juga menyinggung, beragam keberadaan LSM atau Ormas di Kota Bekasi yang sensitif terjadi kegaduhan ditengah masyarakat. “Kalau ada dikit-dikit ketriwil (gesekan, red) gak apa-apa lah. Tapi saya lihat apa yang diberikan FBR dan Ormas lain di Kota Bekasi sudah menjaga kondusifitas, ini luar biasa,” paparnya.
Wali Kota mengatakan keberadaan sekretariat FBR yang difasilitasi oleh Pemkot Bekasi dapat dirasakan oleh ormas lain. “Mudah-mudahan besok ada kesempatan Ormas lain, memiliki sekretariat yang difasilitasi pemerintah,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Korwil FBR Kota Bekasi Novel Said mengatakan dirinya bersama seluruh anggota FBR mengucapkan terima kasih, kepada semua pihak yang mendukung pendirian sekretariat yang megah dan nyaman. “Terima kasih kepada Bapak Wali Kota yang mendukung penuh pembangunan sekretariat FBR. Terima kasih juga kepada pak Wakil Wali Kota, kepada Bang H. Zaini sebagai tokoh kita,” kata Novel.
Novel Said juga menyinggung keberagaman keberadaan ormas di Kota Patriot ini harus menjadi kekuatan. “Perbedaan tidak harus menjadi permusuhan. Tetapi kekuatan bersama untuk menjaga Kota Bekasi ini agar tetap kondusif dan investasi terus tumbuh,” tegas Novel.
“Jangan karena soal sepele anak-anak FBR mau di adu domba dengan Ormas lain. Mari kita jaga Bekasi. Kalau Bekasi aman, investor pada datang,” ulasnya.
Sedangkan Ketua Bidang Koperasi FBR Korwil Kota Bekasi Djajang Buntoro yang hadir dan sekaligus menerima penghargaan dari FBR Korwil Kota Bekasi sebagai Penggiat Kerukunan dan Toleransi Kota Bekasi menyambut baik harapan yang disampaikan Ketua Umum FBR se-Jabodetabek KH Luthfi Hakim. “FBR hari ini sudah melangkah maju dalam banyak hal, sudah tidak mengedepankan otot lagi melainkan otak,” ujarnya.
Djajang menyebut FBR tetap menjaga jati diri dan tradisi yakni Sholat dan Silat. “Ini terobosan yang FBR Korwil Kota Bekasi lakukan dan menjadi wujud nyata moderasi agama dan organisasi seperti yang KH Luthfi Hakim sampaikan,” pungkasnya. (Mul)