Merasa Dicermarkan dan Dilecehkan, Karyawan PDAM Lapor Polisi (Berita MPI)

TAKALAR, MEDIAPATRIOT.CO.ID – Salah satu staf Perusahaan Daerah Air Minum Takalar Resmi laporkan rekan kerjanya kepihak Polres Takalar terkait dengan obrolan di group WhatsApp dengan dugaan pelecehan dan pencemaran.


Kejadian ini bermula dari obrolan medsos group WhatsApp yang membuat salah satu staf PDAM Takalar merasa dirugikan secara psikologis karena obrolan yang dinilai telah melampaui batas kewajaran dengan bernada rasis dan berbau porno.


Saat dikonfirmasi awak media, terkait pelaporan tersebut, korban langsung menyampaikan “benar, Kasus ini resmi kami laporkan ke pihak Polres Takalar, apalagi content percakapan yang kami nilai telah menyerempet Kehormatan keluarga kami” jelas korban.

Dirinya mengatakan, “sebenarnya dari awal saya tidak berniat melakukan pelaporan karena oknum yang melakukan obrolan di group WhatsApp tersebut merupakan rekan kerja di PDAM, namun saat saya minta penjelasan terkait obrolan tersebut, sang oknum memberikan jawaban diluar dari ekpektasi saya secara pribadi, “biasaji obrolan seperti itu di group,” terkesan tidak ada penyesalan dari apa yang mereka lakukan, hal ini membuat saya merasa wajib melakukan pembelaan demi nama baik saya dan keluarga” Tegas korban.


Di tempat terpisah, Ketua LSM. Jaringan Penggiat Anti Korupsi dan Kriminal (JANGKAR) Provinsi Sulawesi Selatan, Sahabuddin Alle saat dikonfirmasi via telepon mengaku kaget dengan kejadian tersebut, “Seharusnya teman-teman di PDAM Takalar fokus bekerja untuk memajukan dan memperbaiki PDAM, bukan malah membuat gaduh, sebagai penggiat sekaligus mitra kritis pemerintah kami sudah berupaya menyelesaikan permasalahan yang selama bertahun-tahun mangkrak, namun teman-teman di internal PDAM terasa tidak menghargai kerja keras kami sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Takalar”.Kata Sahabuddin Alle.
“Kami akan mengawal persoalan ini hingga tuntas, dan meminta APH untuk melakukan penegakan secara tegas dan tuntas sesuai hukum yang berlaku, Karena menurutnya tidak hanya soal pencemaran dan pelecehan yang terjadi, namun kami merasa kejadian tersebut diduga masih ada oknum di internal PDAM yang belum memiliki rasa tanggungjawab untuk membangun PDAM tapi terkesan ingin menguasai”. Tungkas Sahabuddin Alle Jum’at (17/12)

“Padahal PEMDA Takalar selaku Kuasa Pemegang Modal (KPM) sudah melakukan langkah pembenahan guna menghindari konflik kepentingan, sekaligus berharap kepada management PDAM dan Badan Pengawas serta KPM untuk lebih jeli dan profesional dalam merekrut serta menempatkan karyawan demi kemajuan PDAM ke depan, jangan sampai nila setitik rusak susu sebelanga” tutupnya. (*)