Takalar, MediaPATRIOT.CO.ID – Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Takalar dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu sarana pendidikan yang melahirkan perbincangan di berbagai kalangan aktivis dan para penggiat anti korupsi.
Sarana pendidikan yang notabenenya mengelola anggaran BOS dengan terbilang lumayan fantastis dengan mengacu dari jumlah ratusan peserta didik tersebut terindikasi kuat ada permainan LPJ Fiktif selama 2 tahun terakir antara T.A 2020 dan T.A 2021.
Disambangi awak media di Kejaksaan Negeri Takalar senin (15/03/2021), Ketua LSM Pemantik Rahman S. menegaskan, “Dalam kurung waktu dua tahun terakhir di masa pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid 19) antara T.A 2020 dan T.A 2021 tentunya pengelolaan dana BOS SMAN 6 Takalar perlu diperiksa oleh pihak aparat penegak hukum karna minimnya perubahan dan kegiatan yang menonjol pada saat siswa melaksanakan belajar secara Virtual, tentunya kami menduga kuat adanya permainan Laporan Pertanggung Jawaban Fiktif di SMAN 6 Takalar dan waktu dekat kami akan laporkan itu secara resmi untuk segera memeriksa kepala sekolah Ilham bersama Bendahara BOS Hasnah” tegasnya.
Lanjut, “Selain itu kami harap kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan agar segera mengevaluasi kinerja Kepsek dan Bendahara SMAN 6 Takalar” tutupnya.
Kepsek yang coba dikonfirmasi untuk dimintai keterangannya melalui chat whatsaap pribadinya memilih bungkam dengan hanya membaca pesan tanpa respon, begitupun bendahara BOS yang berusaha dihubungi berkali kali melalui sambungan selluler hanya bisa memberikan jawaban “tunggu dulu” bersambung.. (MT)