Kota Bekasi, MPI
Program Bhakti Kesehatan Bhayangkara untuk Negeri yang dijalankan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) makin mendapat respon positif dari kalangan masyarakat. Hal ini terbukti dengan tercapainya target jumlah peserta vaksin yang terjaring tiap hari, yakni 50 peserta penerima vaksin.
Begitu juga dengan pelaksanaan vaksinasi di Polsek Bantargebang, Kota Bekasi, yang menjaring masyarakat daru dua kecamatan, yakni Kecamatan Bantargebang dan Mustikajaya. Target jumlah peserta sebanyak 50 peserta tiap hari selalu terpenuhi, sebagai bukti meningkatnya kesadaran masyarakat untuk bersama menanggulangi masalah pandemi Corona saat ini.
Pada pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan Rabu (9/6), tercatat 50 peserta yang datang. Namun 1 orang peserta dinyatakan reaktif saat menjalani pemeriksaan Swab antigen sehingga tidak bisa menerima vaksin untuk sementara waktu.
Menanggapi tingginya minat masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi ini, Kepala Polsek (Kapolsek) Bantargebang Kompol Alam Nur menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang sudah membantu pemerintah umtuk menanggulangi penyebaran viris Covid-19. “Kegiatan vaksinasi ini dalam rangka Bhakti Kesehatan Bhayangkara untuk Negeri yang dimulai tanggal 7 Juni sampai 30 Juni,” ungkapnya.
Alam Nur memastikan setiap peserta penerima vaksin sudah melalui beberapa tahapan yang susah ditentukan, seperti pendaftaran, screaming (pengecekan kesehatan), dan penyuntikan vaksin. Setelah menerima vaksin, masyarakat pun diminta untuk menunggu selama 30 mebit sebagai tahapan observasi untuk mengetahui kemungkoinan adanya efek yang dirasakan masyarakat oenerima vaksin.
Terkait warga yang reaktif sebelum divaksin, Alam menjelaskan pihaknya berkoordinasi dengan Puskesmas agar warga yang bersangkutan melakukan test PCR. “Untuk hari ini warga yang bersangkutan tidak bisa diberikan vaksin,” imbuh dia.
Alam berharap meningkatnya minat masyarakat untuk mendapatkan vaksin dapat mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok, sehingga masalah pandemi Covid-19 segera tertanggulangi. “Masyarakat kembali sehat, hidup normal, dan ekonomi pun pulih kembali,” pungkasnya. (Mul)